Dalam tahapannya, suatu proses bisa saja di tukar keluar sementara dari  memori ke sebuah penyimpanan sementara dan kemudian dibawa lagi ke  memori untuk melanjutkan pengekskusian. Hal ini dalam system operasi  disebut swapping. Contoh swapping adalah asumsikan sebuah multi  programming environment dengan penjadwalan CPU Round-Robin. Ketika waktu  kuantum habis, pengatur memori akan menukar proses yang telah selesai  dan memasukkan proses yang lain ke dalam memori yang sudah bebas. Disaat  yang bersamaan, penjadwal CPU akan mengalokasikan waktu untuk proses  lain di dalam memori. Ketika waktu kuantum setiap proses sudah habis,  proses tersebut akan ditukar dengan proses lain.
Dalam  kondisi ideal, penukaran proses dapat dilakukan dengan cepat sehingga  proses akan selalu berada dalam memori dan siap dieksekusi saat  penjadwal CPU hendak menjadwal CPU. Hal ini berkaitan dengan CPU  utilization. Swapping dapat juga terdapat dalam penjadwalan berbasis  prioritas (priority scheduling). Jika proses dengan prioritas lebih  tinggi datang dan meminta layanan, manajer memori dapat menukar keluar  memori proses-proses yang prioritasnya rendah sehingga proses-proses  yang prioritasnya lebih tinggi tersebut dapat dieksekusi. Setelah  proses-proses yang memiliki prioritas lebih tinggi tersebut selesai  dieksekusi, proses-proses dengan prioritas rendah dapat ditukar kembali  ke dalam memori dan dilanjutkan eksekusinya. Cara ini disebut juga  dengan metoda roll in, roll out.
Ketika proses yang sebelumnya  ditukar, akan dikembalikan keruang memori. Ada 2 kemungkinan yang  terjadi.
Pertama, apabila pemberian alamat dilakukan pada waktu  pembuatan atau waktu pengambilan, maka proses tersebut pasti akan  menempati ruang memori yang sama. Kedua, apabila pemberian alamat  diberikan pada waktu eksekusi, ada kemungkinan proses akan dikembalikan  ke ruang memori yang berbeda dengan sebelumnya.
Senin, 17 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar